Edutalent.id, Surakarta – Samiyem, mahasiswa Fisioterapi semester 6 Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), mencatatkan prestasi membanggakan dengan terpilih sebagai delegasi program JENESYS 2025. Sebagai peraih Beasiswa Unggulan UMS 2022, Mahasiswa Berprestasi Fisioterapi UMS 2023, Mahasiswa Berprestasi FIK UMS 2024, serta Mahasiswa Berprestasi Menginspirasi UMS 2024, ia juga aktif sebagai Ketua PK IMM FIK UMS. Motivasi besarnya mengikuti program ini adalah untuk mempelajari budaya Jepang sekaligus mendalami perkembangan teknologi kesehatan yang dapat menjadi inspirasi bagi Indonesia. Baginya, Jepang adalah negara dengan inovasi medis yang maju, dan ia ingin belajar bagaimana teknologi fisioterapi di sana dapat diterapkan di Indonesia.

JENESYS (Japan East Asia Network of Exchange for Students and Youth) merupakan program pertukaran dari Kementerian Luar Negeri Jepang (MOFA) yang memberikan kesempatan bagi pemuda dan aparatur negara untuk mengenal budaya serta kehidupan masyarakat Jepang. Program ini sudah berlangsung pada 27 Januari hingga 5 Februari 2025 dan diikuti oleh berbagai peserta dari Indonesia, termasuk perwakilan media nasional.
Samiyem mengaku terkejut saat mendapat kabar bahwa ia terpilih sebagai delegasi. Ia mengetahui program ini melalui jalur undangan dari Bagian Kemahasiswaan UMS yang langsung memintanya untuk mempersiapkan dokumen dan mengikuti wawancara. Ia merasa deg-degan, tetapi tetap percaya diri karena yakin bahwa pengalaman organisasinya di Muhammadiyah menjadi nilai tambah. Dalam wawancara, ia banyak ditanya mengenai kontribusinya di Muhammadiyah, termasuk pengalaman perkaderan dan kepemimpinannya di organisasi.

Selama di Jepang, peserta akan mempelajari budaya setempat, tinggal bersama keluarga lokal, serta berkesempatan menyampaikan presentasi di hadapan perwakilan universitas dan Kedutaan Besar Jepang. Selain itu, mereka juga akan mengunjungi Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Jepang untuk mempererat hubungan antar kader di tingkat internasional.
Samiyem berharap pengalaman ini dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk aktif berorganisasi tanpa mengorbankan akademik. Menurutnya, organisasi justru membuka peluang lebih luas, termasuk kesempatan bertukar pengalaman di kancah internasional. Ia berpesan kepada mahasiswa UMS agar tidak ragu mengambil kesempatan serupa. “Jangan takut mencoba, karena peluang besar sering datang dari langkah kecil. Manfaatkan waktu kuliah untuk berkembang dan berani melangkah lebih jauh,” ujarnya.