Peningkatan Peran Orang Tua dalam Penggunaan Gadget pada Anak

Peningkatan Peran Orang Tua dalam Penggunaan Gadget pada Anak
Pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada orang tua dalam pengawasan penggunaan gadget pada anak di Sanggar Bimbingan Kepong.

Educational TalentSanggar Bimbingan Kepong melaksanakan kegiatan sosialisasi sekaligus pengajian untuk orang tua wali murid pada hari Minggu (18/12). Dalam kegiatan ini dengan tema “Pengawasan orang tua dalam mengakses penggunaan gadget pada anak” yang di sampaikan oleh mahasiswa KKN Internasional (Nining Kurniati) dari Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMat).

“Ini merupakan kegiatan wajib yang di lakukan oleh Sanggar Bimbingan Kepong dengan tujuan agar orang tua wali murid bisa memahami peran penting orang tua dalam mengawasi penggunaan gadget pada anak,” Ujar Kepala Sekolah sanggar bimbingan Kepong (Ikhwa Fauji).

Pada era milenial, mayoritas kebutuhan manusia berbasis digitalisasi dan bisa diatur menggunakan gadget. Penggunaan gadget saat ini sudah merambat ke dunia anak, sehingga menjadi tantangan bagi orang tua dan pendidik PAUD dalam menghadapi anak di era revolusi industri 4.0. Di negara Indonesia penggunaan gadget banyak berdampak negatif, khususnya pada anak usia dini. Fenomena tersebut menjadi latar belakang masalah pada saat ini. Gadget yang dapat menunjang sarana pembelajaran anak usia dini. Proses pengumpulan data dilakukan melalui observasi pada anak usia dini yang berusia 4-6 tahun, wawancara terhadap orang tua yang memberikan gadget pada anak usia dini, dan dokumentasi yang terkait pada anak yang menggunakan gadget dalam proses pembelajarannya. Hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penggunaan gadget dapat meningkatkan minat belajar anak dalam proses belajar.

Gadget merupakan alat komunikasi yang saat ini sudah tidak asing lagi di dengar di telinga kita apalagi bagi orang dewasa bahkan anak-anak usia dini pun sekarang sudah mengenal gadget bahkan memiliki gadget pribadi. Sebagian besar anak-anak sekarang sudah mahir dalam menggunakan gadget untuk bermain game, menonton video dan mengakses internet tanpa diajarkan langsung oleh orang tua.

Banyaknya anak yang sudah menggunakan internet melalui gadget mereka masing-masing tentu dapat memberikan hal yang positif ataupun negatif. Hal positif ini bisa dirasakan oleh anak ketika anak menggunakan gadget untuk bermain atau menonton film yang edukatif dan tak luput dari pengawasan dari orang tua. Ketika anak tidak diawasi oleh orang tua yang ditakutkan ialah ketika anak tak sengaja melihat konten negatif. Seorang anak akan mengakses gambar-gambar tersebut, apalagi di dorong dengan sifat anak yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dikhawatirkan akan membuat anak melakukan ataupun mencari tahu lebih lanjut konten negatif atau kekerasan tersebut.

Cara untuk meminimalisir anak agar tidak mengakses konten negatif yakni dengan peranan orang tua yang harus selalu ikut mengontrol penggunaan gadget pada anak dan memberikan batasan waktu bermain gadget.

“Seorang anak diberikan batasan waktu bermain gadget selama 1 jam. Akan tetapi, waktu penggunaan tidak 1 jam full. Misalnya dibagi 15 menit pagi kemudian 15 menit siang dan seterusnya, supaya anak tidak kecanduan,” Ujar Pemateri.

Orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak.

Penggunaan gadget yang berlebihan pada anak akan mengakibatkan kecanduan pada anak-anak baik itu di rumah, sekolah ataupun di lingkungan rumah dan juga akan malas bermain dengan teman sebayanya, sehingga sebagian anak cenderung merasa asyik sendiri dan menikmati sajian game dan video yang terhubung internet dibandingkan

Penggunaan gadget sebagai sarana pembelajaran bagi anak usia dini adalah anak terlebih dahulu diberikan pemahaman terkait pemakaian internet yang baik sebelum mereka menggunakan gadget. Setelah anak memahami tersebut, maka anak bisa diberikan gadget guna sebagai pengenalan warna, huruf, bentuk geometri, dan berbagai fitur lainnya yang dapat memberikan informasi terbaik bagi perkembangan kognitifnya. orang tua lebih memperhatikan pada intensitas anak saat menggunakan gadget, dengan intensitas yang dapat terkontrol dengan baik maka anak akan lebih bertanggung jawab dengan dirinya bahwa gadget bukan segalanya dalam kehidupan. Gadget bisa digunakan hanya sebatas sarana pembelajaran yang menarik yang dikemas seperti hiburan bagi anak. Adanya kesadaran pada penggunaan gadget yang tidak berlebihan dan juga mengerti akan pentingnya gadget sebatas sarana pembelajaran yang bisa menarik bagi anak maka akan berdampak positif bagi anak di era revolusi industri 4.0. Oleh karena itu, maka dapat diketahui bahwa penggunaan gadget pada anak usia dini memiliki dampak positif bagi anak dengan catatan harus mendapat kontrol dari orang tua agar anak tidak salah menggunakannya

 

Penulis: Nining Kurniati (UMMat)

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *