Dalam rangka memperkenalkan budaya Indonesia, Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) melalui kegiatan KKN-Dik Internasional memperkenalkan Wayang Kulit kepada para siswa Sanggar Belajar (SB) Hulu Selangor. Sanggar Bimbingan Hulu Langat merupakan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM) untuk anak-anak pekerja migran Indonesia di Malaysia di bawah koordinasi Sekolah Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Kegiatan ini dilaksanakan pada 13 Desember 2022 mulai pukul 10.00 hingga 12.00 waktu Malaysia.
Melestarikan budaya bangsa merupakan wujud rasa cinta terhadap budaya bangsa, yang mana sejatinya menjadi tanggung jawab semua warga negara, hal ini dimaksudkan agar generasi muda dapat mencintai dan turut menjaga kebudayaan Indonesia. Anak-anak Indonesia di Malaysia perlu diperkenalkan dengan budaya bangsa Indonesia agar rasa nasionalisme mereka tetap terjaga dan tidak melupakan budaya bangsa sendiri. Menurut Edwin, kegiatan semacam ini perlu dilakukan, apalagi anak-anak Indonesia yang berada di SB Malaysia kurang mengetahui budaya Indonesia. Selain itu kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan anak-anak terhadap seni budaya Indonesia khususnya wayang kulit, mulai dari nilai karakter tokoh wayang, sejarah, hingga filosofi wayang.
“Saya sangat senang dapat mengenalkan budaya Indonesia terutama wayang kulit kepada siswa-siswi Sanggar Bimbingan Hulu Langat, ini merupakan salah satu komitmen saya untuk terus berkarya supaya menghasilkan generasi-generasi muda yang mencintai budaya Indonesia agar tidak diakui oleh negara lain” ujarnya
Kegiatan ini dilaksanakan secara langsung atau praktik di kelas yaitu dengan menampilkan pertunjukkan wayang oleh Mahasiswa KKN-Dik. Selain itu para siswa diajak untuk praktik bagaimana menjadi dalang dan mengimplemnetasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam Wayang Kulit. Hal ini membuat siswa tertarik dan antusias dalam mengikuti kegiatan. Agar suasana tidak membosankan, mahasiswa peserta KKN-Dik SB Hulu Langat tak lupa memainkan tokoh ikonik dari wayang kulit yaitu Raden Satyaki, para siswa pun sangat menikmati serunya pertunjukan tersebut. Di lain pihak guru SB Hulu Langat, Sri Iriyanti (39) mengungkapkan kekagumannya terhadap budaya Indonesia yaitu wayang kulit. Menurutnya, banyak manfaat dan ilmu yang bisa didapatkan oleh anak-anak. “Pertunjukan ini sangat luar biasa, anak-anak jadi tumbuh rasa ingin tahu rasa senang dan bangga dengan budaya wayang kulit yang dimiliki Indonesia,” ujarnya.
Sementara perwakilan orang tua murid, Susmalia (42), mengaku mengapresiasi apa yang dilakukan salah seorang mahasiswa peserta kkn-dik di SB hulu langat itu. Dengan kegiatan ini, anak-anak jadi mengenal budayanya sendiri terutama budaya Indonesia yaitu wayang kulit.
“Dari kegiatan ini mereka mengenal, melihat dan merasakan apa yang ditampilkan sebagai pengalaman yang sangat berharga. mudah-mudahan anak-anak tumbuhlah rasa mencintai budaya bangsa Indonesia,” ucapnya.
Perwujudan membaca tradisi dengan cara yang modern, wayang kulit hadir untuk diapresiasi oleh berbagai kalangan dan generasi, dengan sajian kekinian dan berbagai bentuk formasi penuh pesan moral, anak-anak bisa melihat dan merasakan menjadi seorang dalang. Ini adalah pengalaman yang sangat bernilai bagi anak-anak. Bahwa edukasi budaya, khususnya wayang kulit, sangat penting untuk pemahaman mereka. Sekaligus menciptakan pengalaman batin bagi anak-anak terhadap wayang kulit, bahwa bermain dengan wayang ternyata sangatlah menyenangkan.
Komentar Terbaru