Lestarikan Kearifan Lokal, SMP Muhjitos Kartasura Berikan Edukasi Teknik Batik Ecoprint

Lestarikan Kearifan Lokal, SMP Muhjitos Kartasura Berikan Edukasi Teknik Batik Ecoprint

Edutalent.id, Surakarta – SMP Muhammadiyah 1 Kartasura (SMP Muhjitos) melaksanakan kegiatan edukasi menarik bertajuk teknik batik ecoprint pada tanggal 14-17 Oktober 2024. Kegiatan ini adalah salah satu implementasi dari P5 dalam Kurikulum Merdeka Dengan mengusung tema “Kearifan Lokal”. Para siswa diperkenalkan pada seni batik yang sudah dikenal luas di seluruh dunia. untuk menumbuhkan kecintaan pada budaya lokal sekaligus mengasah kreativitas, kerja sama, dan tanggung jawab.

“Kegiatan ini dirancang untuk mengenalkan seni batik yang ramah lingkungan melalui teknik ecoprint yang inovatif, sehingga mampu memantik kreativitas siswa dalam belajar hal baru di luar kelas,” ujar Yayuk Nur Rahayu, Kepala SMP Muhjitos.

Yayuk  mengungkapkan Ecoprint adalah teknik mencetak menggunakan bahan alami seperti daun dan bunga untuk menciptakan pola pada kain atau media lain. Proses ini melibatkan transfer warna dan bentuk dari bahan-bahan tersebut ke permukaan kain melalui metode perendaman atau pemanasan. Teknik ini ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia berbahaya dan lebih fokus pada pemanfaatan sumber daya alam yang ada.

“Kegiatan dimulai dengan workshop yang membahas pengertian ecoprint, teknik, serta jenis-jenis daun yang dapat digunakan. Workshop ini diikuti oleh perwakilan kelompok yang dibentuk oleh wali kelas. Para perwakilan bertindak sebagai ketua kelompok dan narasumber bagi anggota kelompoknya, sehingga diharapkan pembelajaran menjadi lebih mendalam dan kolaboratif,” paparnya.

Para dosen dari Universitas Veteran Sukoharjo (UNIVET) turut serta dalam kegiatan ini sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat. Dengan bimbingan yang sabar dan terarah, mereka membantu siswa dalam mempraktikkan teknik ecoprint di aula sekolah.

Beberapa teknik yang diajarkan antara lain:

  1. Ponding: Daun atau bunga diletakkan di atas kain, kemudian dilipat atau digulung, lalu direbus dalam larutan pewarna.
  2. Kukus: Kain yang sudah disusun dengan daun atau bunga dikukus dalam wadah tertutup sehingga warna alami berpindah ke kain.
  3. Pemanasan (Heat Transfer): Menggunakan setrika atau sumber panas lainnya untuk memindahkan warna dari daun ke kain, menciptakan pola yang lebih tajam.

Pada workshop ini, siswa lebih banyak mempraktikkan teknik ponding dan kukus karena lebih mudah diaplikasikan oleh pemula.

Para siswa sangat antusias mengikuti proyek ecoprint ini. Setelah workshop, ketua kelompok memberikan pengarahan kepada anggotanya. Para wali kelas turut mendampingi di halaman sekolah dan teras kelas, membantu siswa yang mengalami kesulitan.

Setiap tingkatan kelas diberikan tugas berbeda apabila mereka Kelas 7: Membuat motif pada tote bag. Kelas 8: Menghias kain yang akan dijadikan taplak meja. Kemudian kelas 9: Mengerjakan kain berukuran 2 meter yang akan dijahit menjadi pakaian.

Kegiatan edukasi teknik ecoprint di SMP Muhjitos ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan siswa tentang seni batik, tetapi juga mendorong kreativitas dan kerja sama antar siswa. Dengan dukungan narasumber yang berpengalaman, siswa belajar mencintai dan melestarikan budaya lokal yang ramah lingkungan. Semoga kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa depan.

Penulis: Ibu Yayuk Kepala SMP Muhammadiyah 1 Kartasura

Editor: Shandy Yusrils

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *