Edutalent.id. Klaten, 14 Oktober 2025 – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin pesat telah membawa dampak signifikan pada berbagai bidang, termasuk di dunia pendidikan. Era komputasi global menuntut adanya transformasi dalam metode pembelajaran peserta didik SMP yang tidak hanya mengandalkan pendekatan konvensional, tetapi juga memanfaatkan literasi teknologi sebagai integral dari proses pembelajaran. Khususnya pada pembelajaran Bahasa Indonesia, Pengembangan materi ajar berbasis teknologi menjadi kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kompetensi literasi peserta didik sekaligus menyiapkan mereka untuk menghadapi tantangan global.
Materi ajar Bahasa Indonesia yang dikembangkan dengan basis literasi teknologi memungkinkan peserta didik tidak hanya memahami tentang bahasa secara tekstual saja, tetapi juga menguasai keterampilan digital yang relevan dengan konteks global saat ini. Literasi teknologi dalam hal ini mencakup kemampuan mengakses, mengevaluasi, dan memproduksi informasi digital secara efektif dan kritis. Dalam konteks pembelajaran Bahasa Indonesia, literasi teknologi memungkinkan peserta didik untuk memperoleh sumber belajar yang lebih bervariatif. Dengan menggunakan teknologi, materi pembelajaran Bahasa Indonesia dapat disajikan dalam berbagai format interaktif seperti e-book, video pembelajaran, podcast, dan aplikasi mobile yang mempermudah peserta didik pada saat pembelajaran mandiri dan secara kolaboratif.
Pengembangan materi ajar berbasis literasi teknologi juga membuka peluang untuk memperkaya konten dengan sumber belajar yang lebih luas dan mutakhir dari berbagai penjuru dunia. Hal ini sesuai dengan konsep komputasi global yang menekankan keterhubungan dan pertukaran informasi tanpa batas. Melalui penggunaan platfrom digital, peserta didik dapat berinteraksi dengan materi dan narasumber dari berbagai budaya, memperluas wawasan bahasa serta nilai-nilai kebangsaan dalam konteks globalisasi. Materi ajar harus dirancang untuk mengembangkan keterampilan literasi peserta didik, misalnya dengan memberi tugas yang melibatkan penelusuran secara online, pembuatan konten digital (seperti blog, vlog, atau podcast), dan interaksi dalam forum diskusi digital. Pendekatan ini akan memperkuat kemampuan peserta didik dalam memahami dan mengolah informasi secara kritis.
Komputasi global merujuk pada integrasi teknologi komputasi yang memungkinkan pertukaran informasi secara luas dan cepat antarnegara dan budaya. Pada konteks pendidikan Bahasa Indonesia, komputasi global mengharuskan materi ajar disusun dengan mempertimbangkan keberagaman media digital dan keterhubungan antarbudaya. Peserta didik tidak hanya belajar mengenai bahasa secara lokal saja, tetapi juga memahami penggunaan bahasa dalam konteks global, misalnya melalui komunikasi lintas budaya, media sosial, dan platform digital internasional lainnya.
Pengembangan materi ajar Bahasa Indonesia berbasis literasi teknologi dalam era komputasi global merupakan kebutuhan strategis untuk menjawab tantangan pembelajaran di abad digital ini. Dengan memadukan literasi teknologi dalam proses pembelajaran Bahasa Indoensai, peserta didik tidak hanya mampu menguasai bahasa secara mendalam saja, tetapi juga memiliki kemampuan digital yang sangat dibutuhkan dalam dunia global yang terhubung. Keberhasilan implemenasi pengembangan materi ajar ini sangat bergantung pada ketersediaan fasilitas teknologi, pelatihan guru yang memadai, serta kebijakan pendidikan yang mendukung. Oleh karena itu, sinergi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan ekosistem pembelajaran yang inovatif dan inklusif.
Penulis : Ais Latifah Dewanti (Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 3 Karangdowo, Klaten)

